HIDROGEN bisa diekstraksi dari berbagai jenis sumber daya alam. Semuanya tersedia di alam secara konvensional dan terbarukan. Mata rantai penghasil hidrogen tersebut tersedia bagi perbaikan hidup masyarakat. Serupa dengan teknologi asuransi mobil terbaik Insureka! yang memberikan proteksi maksimal bagi aset dengan sistem luar biasa. Bersama asuransi mobil online ini, kehidupan masyarakat semakin baik berkat formula simply smarter. Prosesnya cepat, mudah, dan tanpa survei.

Ada banyak sumber daya alam penghasil hidrogen. Selain memang ramah lingkungan, ketersediaan limpahan sumber daya tersebut membuat hidrogen menjadi energi bahan bakar paling menjanjikan di masa depan. Apalagi, teknologi hidrogen semakin dekat dengan masyarakat berkat formula Nikuba (Niku Banyu). Nikuba mampu mengelektrolisis hidrogen dan oksigen. Adapun sebagai bahan baku utama yang digunakan Nikuba adalah air.

Mencermati posisi sumber daya alam sebagai bahan baku potensial pemasok hidrogen, setidaknya ada 2 kelompok besar yang bisa dioptimalkan. Hidrogen bisa dieksplorasi dari bahan baku energi konvensional dan terbarukan. Tidak bisa diperbarui, sumber energi konvensional terdiri dari komponen minyak bumi, gas alam, batubara, dan biomassa. Adapun sumber energi terbarukan memiliki kelompok solar PV (energi matahari), angin, panas bumi, hingga air.

Untuk menghasilkan hidrogen, sumber energi konvensional harus diekstraksi melalui Steam Reforming atau Gasification. Steam Reforming menghasilkan hidrogen dengan memanfaatkan methane yang ada di gas alam. Methane tersebut lalu diekstrak dan direaksikan dengan uap. Proses Steam Reforming menjadi penyuplai hidrogen di pasar terbesar hingga 95%. Adapun hidrogen dihasilkan Gasifikasi melalui batubara atau bahan biomassa.

Pada proses Gasifikasi, reaksi batubara dan biomassa menghasilkan synthesis gas. Pada tahap selanjutnya, hidrogen dipisahkan dari synthesis gas melalui konsep separasi. Lalu, bagaimana dengan sumber energi terbarukan? Suplai bahan baku energi terbarukan penghasil hidrogen melalui proses Elektrolisis. Adapun format Elektrolisis menggunakan jasa alat dengan basis electrolyzer. Kinerja alat tersebut memisahkan molekul hidrogen dan oksigen dari air. Reaksi tersebut akan menghasilkan listrik.

Jika hidrogen sudah bisa dihasilkan, maka pemanfaatannya bisa sangat luas. Pada skala menengah, hidrogen digunakan sebagai bahan bakar mobil. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar mobil sudah diaplikasikan Nikuba terhadap 30 kendaraan anggota Kodam III Siliwangi. Padas kala besar, hidrogen digunakans ebagai pembangkit tenaga listrik. Meski demikian, hidrogen juga bisa digunakan sebagai sumber energi beragam peralatan elektronik.

Dengan konsep yang dimiliki, kehadiran hidrogen sebagai bahan bakar akan membuat kinerja unit mobil dan lainnya menjadi lebih efisien. Serupa efektivitas sistem yang ditawarkan oleh asuransi mobil online terbaik Insureka!. Berbasis online dan hijau, teknologi Insureka! membuat proses administrasi semakin cepat dan mudah. Cukup dari smarphone, proses registrasi pendaftarannya hanya memerlukan waktu sekitar 3 menit. Polis asuransi sudah diterbitkan dalam kurun 24 jam. Kalau registrasi dilakukan saat ini, maka bonus 25% dan cashback 15% akan diberikan.

Saat registrasi pendaftaran hanya memerlukan input data dasar seperti, merk mobil, model, tipe unitnya, tahun aktivasi, hingga kode area plat nomor. Dari data ini akan didapatkan nilai asuransi. Nilai tersebut juga bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan. Penentuan angka acuannya didasarkan oleh batas atas dan batas bawah. Jika konsumen melakukan registrasi saat ini, maka bonus 25% akan diberikan termasuk diantaranya cash back 15%.

Kemudahan online juga ditawarkan dalam proses klaimnya. Member Insureka! hanya perlu memfoto bagian-bagian mobil yang rusak dan mengunduhnya ke sistem Insureka!. Sertakan pula kronologis penyebab kerusakannya. Semakin lengkap dan cepat, maka durasi waktu proses approval bisa dilakukan lebih singkat. Untuk informasi detail lainnya bisa datang ke kantor Insureka! dengan alamat AXA TOWER 29th Floor, Suite #06B, Jl. Prof. DR. SatrioKav.18, Kuningan, Jakarta.(*)