APA yang menjadi target tinggi dan dikejar oleh pemerintah untuk akhir periode kepemimpinan 2024 tentu menarik untuk disimak. Sebab, pemerintah sudah menyiapkan beragam program prioritas. Oleh beberapa kalangan bahkan disebut sebagai proyek ambisius. Adapun upaya mengejar target tinggi tersebut sebagai bentuk legacy kepada masyarakat Indonesia. Apalagi, pemerintah memiliki banyak program prioritas yang memang harus dituntaskan.
Apa yang dimaksud dengan program prioritas pemerintah saat ini terus dikejar penyelesaiannya. Sedikitnya ada beberapa program prioritas yang membutuhkan percepatan untuk dituntaskan. Adapun program prioritas tersebut diantaranya, penurunan stunting dan angka kemiskinan ekstrem. Ada juga peningkatan aliran investasi hingga pembangunan beragam infrastruktur. Pencapaian target tersebut diharapkan akan memberikan impact positif terhadap masyarakat.
Lebih detail, sebagai gambaran terkait kebijakan penurunan angka kemiskinan ekstrem dipancang target hingga 0%. Adapun kasus stunting akan ditekan dan menyusut hingga 3% pada tahun 2024 nanti. Dan, demi pencapaian target pemerintah tersebut, tentu membutuhkan sejumlah pendaan yang tidak kecil. Pos APBN saat ini sudah disiapkan terutama pada tahun 2023 dan 2024. Untuk pos APBN akan didorong melalui peningkatan rasio pajak yang diterima oleh negara.
Apa yang menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah upaya percepatan pencapaian realisasi target program pemerintah tentunya patut dicermati. Sebab, tantangan sebenarnya datang dari implementasi kebijakan fiskal. Pemerintah dituntut untuk menurunkan kebijakan defisit fiskal di bawah 3%. Untuk komparasinya adalah produk domestik bruto (PDB). Sebab, dengan target pencapaian program prioritas yang besar akan mendorong pengetatan secara fiskal.
Apa yang dimaksud pengetatan fiskal tentu menjadi sisi lain yang harus dilewati. Sebagai gambaran riil, defisit APBN saat ini didorong pada kisaran angka 2,84% dari acuan PDB. Adapun defisit fiskal pada awal 2024 diupayakan berada pada angka 2,16% sampai 2,64% dari PDB. Treatment ini tetap menggunakan asumsi bahwa keseimbangan primer APBN itu mendekati angka nol. Adapun secara keseluruhan, skenario tersebut tercetus dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF).
Lebih lanjut, posisi KEM-PPKF tersebut memang diaplikasikan untuk percepatan transformasi ekonomi yang lebih inklusif sekaligus bersifat berkelanjutan. Untuk indikatornya berada pada jalur pertumbuhan ekonomi dengan rentang 5,3% hingga 5,7%. Untuk laju inflasinya berada pada angka 1,5% sampai 3,5%. Lalu, nilai tukar rupiah terhadap USD didorong untuk terus berada pada rentang Rp14.800 hingga Rp15.400. Untuk suku bunganya berada pada angka 6,5% sampai 7,4%.
Percepatan pemenuhan program pemerintah terus didorong melalui investasi. Wajar jika pada akhirnya targetnya dinaikkan untuk tahun ini. Untuk target 2024, pemerintah membidik aliran investasi berada pada angka Rp1.650 Triliun. Jumlah tersebut pun mengalami kenaikkan signifikan hingga 17,8% dari tahun ini. Untuk 2023 ini, pemerintah hanya memberikan target penambahan investasi dengan nilai sekitar Rp1.400 Triliun.
Apa artinya target investasi jika tidak didorong dengan regulasi. Atas dasar itulah, pemerintah sudah menyiapkan skenario perubahan payung hukumnya melalui undang-Undang Cipta Kerja dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023. Ada juga revisi UU No.7/2021 yang berisi Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Ada juga penguatan regulasi UU No.1/2022 yang berisi tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Untuk mendukung percepatan pencapaian target prioritas tersebut, pemerintah juga akan memakai beragam instrumen insentif fiskal. Instrumen yang dioptimalkan tersebut diantaranya tax holding hingga tax deduction guna mengakselerasi riset juga vokasi. Nantinya tax allowance diarahkan dalam mendukung upaya transformasi industri. Perubahan ini menggunakan basis sumber daya alam dengan arah penguatan ekosistem industri kendaraan listrik (electric vehicle).
Selain beragam perubahan payung hukum, terobosan secara riil untuk menekan risiko kegagalan pencapaian target juga diarahkan melalui program hilirisasi industri. Ada juga transisi energi hingga peningkatan kapabilitas sumber daya manusianya. Booster lainnya diharapkan datang dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan impact positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Adapun untuk menekan potensi risiko atas aset melalui brand terpercaya insureka!.
Apa yang menjadi ambisi pemrintah saat mendekati masa akhir kekuasaannya diwujudkan dalam percepatan program prioritas. Untuk program prioritas yang didorong adalah penurunan stunting dan angka kemiskinan ekstrem. Target angka kemiskinan ekstrem berada pada angka 0%, lalu kasus stunting ditekan 3%. Ada juga peningkatan aliran investasi hingga pembangunan beragam infrastruktur. Meski demikian, pemerintah memiliki tantangan untuk menurunkan defisit fiskal.
Apa yang harus dilakukan untuk mendukung pencapaian program memang dibutuhkan pengetatan fiskal. Untuk pengetatan defisit APBN sepanjang tahun ini didorong pada angka 2,84% dari PDB. Untuk defisit fiskal tahun 2024 berada pada rentang 2,16% sampai 2,64% dari PDB. Adapun asumsi yang dikembangkan adalah keseimbangan primer APBN mendekati nol. Demi memuluskan target, beragam potensi risiko memang harus diantisipasi. Adapun mengantisipasi risiko atas aset, maka diperlukan sistem proteksi brand terpercaya insureka!.
Polis perlindungan yang ditawarkan insureka! itu apa saja?
Ada beragam polis yang bisa diterapkan untuk menekan risiko. Pilihannya adalah Comprehensive Premium, Comprehensive Basic, Total Loss Only (TLO), Katastropik Polis, dan Perlindungan Hybrid. Polis ini menawarkan harga kompetitif dengan beragam promo yang diberikan dengan acuan OJK. Informasi detail bisa klik website https://insureka.com/product-listing.
Jenis mobil apa yang bisa diasuransikan?
Semua jenis mobil pribadi bisa diasuransikan, termasuk status baru atau second. Untuk mobil second, insureka! memberikan ruang perlindungan lebar hingga usia unit maksimal 15 tahun. Nantinya batas maksimal usia unit mobil akan disesuaikan menurut polisnya. Informasi lengkap ada di https://insureka.com/product-listing.
Bagaimana gambaran perluasan coverage-nya?
Perluasan fitur perlindungan bisa dilakukan dengan opsi pilihan diantaranya Banjir (Badai), Gempa Bumi-Tsunami, SRCC (Strikes, Riots, and Civil Commotion), dan Terorism-Sabotase. Ada juga opsi pilihan lainnya berupa Third Party Liability, Kecelakaan Diri Pengendara, dan Kecelakaan Diri Penumpang. Silahkan klik https://insureka.com/product-listing untuk informasi lebih lanjut.
Dokumen apa yang disiapkan saat registrasi?
Saat melakukan registrasi pendaftaran, maka dokumen yang harus disiapkan dan diunggah adalah SIM dan STNK. Ada juga Foto Panel Unit Mobil. Pastikan juga informasi tentang profil kendaraan diisi dengan valid, meliputi merk, tahun pembuatannya, hingga model. Mohon akses link https://insureka.com/asuransi-mobil untuk mendapatkan polis secara riil.
< Back